Di sisi lain, bank justru cenderung lebih mudah memberikan pinjamannya untuk pinjaman konsumtif. Kartu kredit adalah salah satu produk bank yang memberikan jasa kredit kepada nasabah tanpa mensyaratkan agunan, sehingga sering disebut dengan istilah KTA (Kredit Tanpa Agunan). Namun ada juga bank yang telah memberikan fasilitas kartu kredit khusus kepada para pengusaha yang ingin merintis bisnis. Bank Danamon misalnya, kartu kredit terbarunya memiliki limit tinggi hingga Rp 500 juta.
Apabila Anda bandingkan bunga kartu kredit lain dengan limit terbatas, umumnya dikenakan biaya 2,95% per bulan. Di produk Bank Danamon ini, tarif transaksi tunainya hanya dibanderol 2,75%. Sedangkan untuk transaksi ritel, Anda dibebankan bunga 2,5% per bulannya. Memang bunga untuk kredit usaha dari bank tidaklah setinggi kartu kredit, tapi tetap saja proses pengajuannya rumit dan pemberian pinjaman hanya bisa beberapa puluh persen dari yang Anda ajukan. Sehingga, secara matematis tentunya produk kartu kredit Bank Danamon ini lebih menarik, bukan?
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara memanfaatkan kartu kredit untuk bisnis dan modal usaha dengan benar? Jawabannya sangat tergantung pada cara Anda menyiasatinya. Pertimbangan matang sangat dibutuhkan agar kelak utang yang digunakan tidak malah justru membelit diri sendiri.
.: Sesuaikan dengan Karakter Bisnis
Pada dasarnya, kartu kredit sebaiknya digunakan untuk menunjang likuiditas bisnis Anda. Bukan sebagai modal usaha utama. Hal ini dikarenakan kartu kredit dapat memberikan sejumlah uang yang besar, tapi harus segera dibayar dalam jangka waktu pendek. Pastikan bahwa Anda mampu membayar utang beserta seluruh bunga yang dibebankan.
Sebagai tambahan, tidak semua bisnis cocok dibiayai dengan fasilitas kartu kredit, karena pinjamannya tergolong utang konsumtif yang mengenakan bunga tinggi bagi penggunanya. Lakukan perhitungan secara cermat, ketahui apakah bisnis yang Anda miliki adalah jenis bisnis yang cocok ditunjang dengan modal dari kartu kredit.
.: Disiplin dalam Menggunakannya
Kartu kredit bukanlah uang tambahan yang dapat digunakan secara bebas. Ada berbagai macam biaya yang dibebankan pada pemegang kartu. Untuk setiap transaksinya, para pengguna kartu kredit harus siap dibebankan bunga sesuai dengan ketentuan Bank penyedia kartu kredit. Sehingga kedisiplinan dalam penggunaan kartu kredit sangat diperlukan. Jika tidak benar-benar kepepet, jangan pernah sekali-kali berpikir menggunakannya untuk membiayai kebutuhan konsumtif Anda.
.: Ketahui Beban Biayanya
Untuk menggunakan fasilitas kartu kredit, pahami biaya-biaya yang dikenakan kartu kredit. Biaya yang umumnya dibebankan adalah biaya pendaftaran, biaya tahunan, denda keterlambatan pembayaran, biaya tarik tunai dan tagihan tukar mata uang asing. Kembali pada poin sebelumnya, sesuaikanlah karakter bisnis Anda dengan kartu kredit, apakah bisnis Anda mampu untuk mengimbangi beban tagihan yang diterima.
.: Ketahui Sistem Tagihannya
Selain mengetahui macam-macam biaya yang dibebankan kepada pemegang kartu kredit, Anda juga harus jeli agar tidak melulu membayar biaya yang dapat dihindari. Jatuh tempo kartu kredit biasanya adalah 20 hari setelah tanggal cetak tagihan. Jadi, jika tanggal cetak tagihan Anda terima pada tanggal 1 September, tagihan akan jatuh tempo pada tanggal 21 September.
Sehingga, bila Anda ingin memanfaatkan kartu kredit tanpa dibebani biaya bunga, pastikan arus kas usaha Anda mampu membayar tagihan sebelum jatuh tempo. Selalu alokasikan sejumlah dana cadangan bila ternyata perkiraan jatuh tempo meleset, untuk berjaga-jaga agar tagihan tidak membengkak.
Demikian ulasan cara memanfaatkan kartu kredit untuk bisnis dan modal usaha kali ini. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Kartu Kredit untuk Bisnis dan Modal Usaha"
Post a Comment