Investasi Saham bagi Pemula

Bagi Anda yang sedang ingin menambah daftar portofolio investasi, saham adalah salah satu instrumen investasi yang cukup menjanjikan untuk Anda masukkan ke dalam daftar. Namun, seperti halnya semua jenis investasi, saham juga memiliki sejumlah resiko di balik potensi keuntungan yang ditawarkannya. Artikel ini akan menyajikan beberapa informasi dasar yang mungkin bermanfaat, khususnya bagi Anda yang baru saja memulai investasi saham bagi pemula.

.: Pengertian Saham


Saham adalah surat berharga tanda kepemilikan perusahaan yang diterbitkan manajemen untuk menggalang sejumlah dana dari investor. Dengan membeli saham perusahaan, berarti investor juga telah ikut memiliki perusahaan tersebut. Semakin besar nilai saham yang ditanamkan oleh investor, maka semakin besar hak yang dimiliki oleh investor tersebut untuk ikut menentukan arah kebijakan perusahaan.

.: Keuntungan Saham


Saham dapat memberikan keuntungan bagi investor melalui dua cara : Capital Gain dan Pembagian Dividen.

Keuntungan Capital Gain


Margin atau selisih antara harga saham ketika Anda membeli dan ketika Anda menjual saham tersebut. Jika harga jual saham yang Anda pegang lebih tinggi daripada saat Anda beli, maka Anda memperoleh keuntungan yang dinamakan Capital Gain.

Keuntungan Pembagian Dividen


Pembagian laba / keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Biasanya dividen dibagikan oleh perusahaan setahun sekali di awal tahun.

.: Resiko Saham


Resiko Capital Loss


Saham adalah instrumen yang menawarkan potensi keuntungan tinggi, namun dibarengi dengan resiko yang tinggi pula. Resiko yang pertama adalah penurunan harga saham. Resiko ini seperti yang telah disebutkan di atas, dikenal dengan istilah Capital Loss. Contohnya bila Anda membeli saham bank Mandiri seharga Rp 6.300 per lembar saham, lalu menjualnya di harga Rp 6.000 lembar saham, maka Anda menanggung kerugian sebesar Rp 300 per lembar saham. Sekilas, jika dihitung berdasar harga per lembar saham, kerugian ini tentunya sangat kecil, namun akan lain ceritanya bila Anda memiliki saham dengan jumlah besar.

Resiko Gagal Bayar Dividen


Resiko yang kedua adalah tidak memperoleh dividen. Perusahaan umumnya membagikan dividen ketika berhasil membukukan laba. Tapi jika perusahaan justru malah mencetak kerugian, maka sebagian besar perusahaan tidak akan membagikan dividen.

Resiko Likuidasi


Selain kedua resiko itu, masih ada resiko likuidasi. Resiko likuidasi dapat terjadi jika perusahaan bangkrut atau dipailitkan oleh hukum. Dalam keadaan seperti ini, hak dan klaim pemegang saham berada di prioritas terakhir. Saham yang Anda miliki berpeluang menjadi tumpukan surat kertas yang tidak bernilai.

Untuk investasi saham bagi pemula, resiko-resiko di atas dapat dihindari dengan cara lebih selektif saat membeli saham, caranya pilihlah hanya saham-saham perusahaan unggulan (blue chips) yang harganya sedang terdiskon. Perusahaan unggulan biasanya memiliki kinerja yang dapat lebih dipertanggungjawabkan, terutama ketika resesi terjadi.

Anda dapat membeli saham melalui tiga cara, antara lain : melalui pasar perdana, pasar sekunder dan reksa dana.

Pasar perdana yaitu ketika perusahaan pertama kali menerbitkan sahamnya, atau biasa disebut IPO (Initial Public Offering). Cara membelinya mudah, Anda cukup memesannya ke perusahaan sekkuritas yang menangani IPO perusahaan tersebut.

Cara kedua yaitu melalui pasar sekunder. Maksud dari pasar sekunder di sini adalah Anda membeli saham-saham yang sudah tercatat di bursa. Namun untuk membeli saham di pasar sekunder, Anda harus sudah menjadi nasabah sebuah broker atau pialang yang tercatat di bursa. Bursa jual beli saham yang ada di Indonesia bernama BEI (Bursa Efek Indonesia).

Jalan terakhir untuk membeli saham adalah melalui reksa dana. Pembelian saham melalui reksa dana tidak dilakukan secara langsung, melainkan oleh manajer investasi di perusahaan reksa dana yang Anda gunakan jasanya.

.: Jumlah Minimal Setoran Pembelian Saham


Saham di bursa diukur dengan satuan lot. Satu lot di sini, pada saat artikel ini Anda baca, setara dengan 500 lembar saham. Jadi jika Anda berencana membei saham perusahaan XYZ dengan harga per lembar saham Rp 2.500, maka Anda harus menyiapkan dana sejumlah Rp 1.250.000 terlebih dahulu untuk menebus 1 lot saham tersebut.

Perlu diingat bahwa untuk membeli saham di pasar sekunder, ada pula biaya untuk jasa broker yang Anda gunakan jasanya. Sehingga Anda masih perlu memperhitungkan fee broker tersebut. Jumlah fee setiap broker tidaklah sama.

Investasi saham bagi pemula jelas bukan hal yang mudah untuk dilakukan, namun juga berarti tidak dapat dilakukan. Akhir kata, belajar dan praktek secara terus menerus adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan pengalaman dan pemahaman Anda untuk memperoleh saham-saham terbaik. Selamat berinvestasi saham.

0 Response to "Investasi Saham bagi Pemula"

Post a Comment