Berhutang masih dapat dimaklumi jika memang untuk kebutuhan yang mendesak atau untuk hal-hal yang sifatnya menunjang produktivitas. Namun lain ceritanya apabila berhutang ternyata dilakukan untuk sekedar memuaskan ego gaya hidup. Bukannya menghindari hutang, malah keranjingan menumpuk hutang. Kalaupun berhutang memang terpaksa dilakukan, pastikan bahwa cicilan hutang tidak melebihi 30% pendapatan. Misal gaji Anda adalah Rp 6 juta sebulan, maka cicilan hutang (pokok + bunga) tidak boleh lebih dari Rp 1,8 juta atau sepertiganya.
Bagaimana seandainya nasi sudah menjadi bubur alias hutang terlanjur menumpuk di sana-sini? Cara melunasi hutang kartu kredit yang harus dilakukan pertama kali adalah berhenti membuat hutang baru dalam bentuk apapun, ingat, DALAM BENTUK APAPUN! Langkah berikutnya adalah memulai proses penyelesaian hutang.
.: Perbesar Pembayaran Cicilan untuk Kartu Kredit yang Bunganya Paling Tinggi
Katakanlah, saat ini Anda memiliki lebih dari 1 hutang kartu kredit. Pertama-tama, cari tahu kartu kredit mana yang memberlakukan bunga pinjaman paling tinggi. Selanjutnya, perbesar pembayaran cicilan untuk kartu kredit dengan bunga pinjaman yang paling tinggi tersebut, sementara pembayaran cicilan kartu kredit lainnya tetap dilakukan seperti biasa.
Melunasi hutang kartu kredit jahat harus menjadi prioritas. Sebab, biaya pelunasan untuk saldo hutang yang lebih kecil bisa saja menjadi jauh lebih mahal apabila bunga yang dibebankan juga tinggi, ketimbang saldo hutang yang lebih besar namun beban bunganya lebih kecil. Saldo hutang sebesar Rp 7 juta dengan bunga pinjaman 4% pelunasannya masih lebih mahal dibandingkan saldo hutang Rp 10 juta dengan bunga pinjaman 2%.
.: Pindahkan Tagihan Kartu Kredit
Cari alternatif utangan kartu kredit dari bank lain yang menawarkan beban bunga lebih rendah, tapi dengan jangka waktu pelunasan sama. Setelah menemukannya, segera pindahkan tagihan kartu kredit ke bank tersebut. Jika hutang Anda di bank sebelumnya tidak meminta agunan untuk dijaminkan, pertahankan kondisi tersebut. Sebisa mungkin, hindari kemungkinan aset disita bila sewaktu-waktu terjadi kredit macet.
.: Lakukan Negosiasi dengan Pihak Bank
Cara terakhir yang dapat ditempuh adalah menegosiasikan hutang Anda dengan pihak kreditur (pemberi hutang) secara tertulis. Jelaskan situasi keuangan Anda kepada bank secara rinci. Selama debitur (pihak yang berhutang) masih menunjukkan itikad baiknya, beberapa bank masih mau berbaik hati memberi keringangan berupa pengurangan, bahkan penghapusan bunga pinjaman. Sayangnya, banyak orang tidak mengetahui bahwa negosiasi hutang kartu kredit dapat dilakukan, beberapa lainnya bahkan enggan melakukannya.
Jangan pernah mangkir dari kewajiban bayar hutang. Kapanpun kondisi keuangan dirasa mulai kritis (pembayaran cicilan hutang sudah mencapai 60% pendapatan bulanan), segera lakukan negosiasi sebelum Debt Collector yang menyambangi kediaman Anda lebih dulu. Tidak cukup berurusan dengan para penagih hutang, kegagalan melunasi hutang kartu kredit juga akan berimbas pada cacatnya rapor kredit Anda. Masuk ke dalam daftar hitam Bank Indonesia sama saja mempersulit transaksi keuangan Anda di kemudian hari.
Bagi pihak bank, opsi mengurangi atau bahkan menghapus total bunga pinjaman masih dianggap lebih menguntungkan ketimbang harus melibatkan jasa tukang tagih yang identik dengan praktek intimidasi dan ancaman kekerasan. Ujung-ujungnya, bank sendiri yang akan dirugikan. Masih ingat dengan kasus yang dialami oleh Irzen Octa? Ia adalah nasabah kartu kredit Citibank yang diduga kuat meninggal akibat menjadi korban kekerasan oleh oknum tukang tagih.
Kebutuhan seharusnya tidak pernah lebih banyak daripada keinginan. Menghindari hutang selalu lebih mudah dibandingkan menemukan cara melunasi hutang kartu kredit yang kadung menggunung. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Cara Melunasi Hutang Kartu Kredit"
Post a Comment